malam sabtu 09:36
ia terduduk dibawah cahaya lampu, seakan menanti, ia diam. pandangannya pun tak menentu, ia hanya duduk menunggu dibawah cahaya lampu, tanpa berbuat apapun selain menunggu.
ya,, dia youza, suzuhiga youza,seorang anak yang penuh dengan luka-luka kehidupan, anak yang baru menginjak 11 tahun itu dengan kelemahan mental dan fisik. ya,, seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental (idiot). walaupun kadarnya belum bisa disebut medium, ia juga buta, bisu dan hanya memiliki satu tangan semenjak ia dilahirkan kedunia.
satu kelebihan youza, walaupun orang selalu mencaci dan memakinya, ia tetap tersenyum, senyum yang tak pernah diajarkan oleh satu orang pun bahkan orang tuanya, senyum yang selalu membuat orang mengerti bahwa seburuk apapun kehidupan menimpa mereka, mereka juga punya hak untuk bahagia,,,
"youza,, kau sudah lama menunggu?"
yuri terlihat terengah-engah setelah menghampiri youza yang tampak tersenyum karna kedatangan anak itu, anak berambut gimbal dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi itu tahu bahwa youza tak akan mempermasalahkan keterlambatannya.
"aku sudah mendapatkannya, kau tahu? sekolahku akan mengirimku untuk pentas menyanyi diacara akhir musim, kau pasti akan datang kan?"
youza mengangguk dengan pasti , masih dengan senyuman itu.
"kau ingin mendengar lagu ku?"
yuri berdiri tanpa meminta persetujuan lebih awal dari youza dan mulai menyanyikan lagu terbarunya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
satu tahun yang lalu,-
youza tinggal bersama ibunya, walaupun ibunya tak selalu ada untuknya. disamping karena pekerjaan dan tentu saja tuntutan yang menfonisnya seperti itu. ibu youza adalah seorang pelacur kelas berat. youza pun lahir dari hubungan gelapnya yang entah berasal dari laki-laki mana. youza hidup dengan keminiman kasih sayang. terkadang tetangga yang akan membantu youzapun akan selalu dibentak ataupun dihardik oleh ibunya.
hingga suatu malam, ketika ibu youza divonis terkena sipilis dan akan terjangkit HIV/AIDS . ibu youza stres dan saat itu juga mengusir youza yang tertidur lelap dalam dekapan selimut kesayangannya, sesaat beliau membentaknya, dan malam itu juga untuk pertama kalinya youza meneteskan air matanya , ya,,, air mata kekecewaan, air mata putus asa dan penyesalan atas semua do'a yang selalu ia panjatkan,,,
malam itu langit ikut menangis, youza kecil tak tahu akan kemana, sedangkan ia tak mampu melihat barang sedikitpun. sampai tuhan mempertemukannya dengan yuri, anak yang berbakat dalam bidang tarik suara itu mengajak youza ke panti asuhan terdekat. sengaja yuri tidak mengajak youza tinggal dirumahnya, karena ia tahu otousan* tak akan mengizinkannya , dan malam itu pula persahabatan mereka dimulai, youza akan selalu menunggu yuri ditaman kota, dan yuri akan datang untuk menceritakan apapun,,, apapun yang yuri tahu, tentang kehidupan, rasa, harta dan cinta,,,
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
minggu 08:00 pagi
youza telah menunggu yuri, malam ini adalah pertunjukan yuri ! dan youza tahu bahwa yuri akan menjemputnya ditaman kota ini pada pukul 08:00 malam, youza sengaja menunggu lebih awal, mungkin ini terbilang sangat awal, ia ingin merasakan keramaian kota, dan iapun ingin seluruh kota merasakan kebahagiaannya. youza duduk dengan tenang disudut taman kota, mendengar hiruk pikuk orang yang lalu lalang dihadapannya. youza tetap diam dan tersenyum, detik semakin menghantarkan menit menuju jam, youza masih menunggu, senyumnya belum pudar, dingin merajuk.
jam 10 malam,, tapi yuri belum juga datang, rasa ngantuk tak membuatnya beranjak sedikitpun dari posisi awal duduknya, ia tetap menunggu sampai pagi menjelang dan matahari menyinari kehidupan selanjutnya.
youza masih menunggu, beberapa orang yang lalu lalang membuat youza tetap bertahan, berharap salah satunya adalah yuri, tapi tetap saja hampa,,,
1 minggu berlalu,,
youza masih menunggu dibawah guyuran hujan , senyum masih menghiasi bibirnya,,,
"youza...."
sapa seseorang yang memegang bahunya, youza beranjak dengan senyum merekah sebelum menyadari bahwa itu bukan yuri melainkan okaasan* , youza menunduk , okaasan memeluk anak asuhnya itu
"kau sedang menunggu yuri?"
youza mengangguk, mencoba mengangkat kepalanya berharap okaasan mau membantunya,
"bagaimana jika kau pulang dan menunggu yuri dipanti? kau terasa begitu hangat, mungkin kau demam, apalagi selama ini kau tidak makan"
youza menggeleng tegas! ia mau menunggu yuri disini, tetap disini! youza tak mau membuat yuri mencarinya, ia harus tetap disini, okaasan terus berusaha menjelaskan keadaannya, tapi ia tak peduli dan tetap bersikukuh pada keputusannya.
"baiklah youza,, jika itu mau mu , aku akan menemanimu "
okaasan duduk dikursi itu, youza segera merebahkan kepalanya diatas pangkuan okaasan, hujan masih terus mengguyur mereka, air mata okaasan tumpah ke atas wajah youza, pergejolakan batin sedang berlangsung, okaasan menahan perasaannya, youza yang sadar pengasuhnya itu menangis dengan cepat menghapus air matanya dan tersenyum menegarkan, melihat senyuman itu okaasan menangis sejadi-jadinya, tangisnya meledak dan memeluk youza dengan erat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"kau tahu youza,, ada sebuah berita yang termuat dalam koran pagi ini"
youza terdiam, masih duduk diatas kursi taman menunggu yuri yang sampai hari itu tak muncul juga , okaasan duduk disampingnya.
"berita ini tentang seorang ibu yang menjerit karena menyesal telah membuang anaknya sendiri, kau tahu ciri-ciri anak itu? umurnya 11 tahun, hanya memiliki sebelah tangan, dia buta, dan bisu, tapi ia sangat menyayangi anaknya. dan kau tahu ? nama anak itu adalah Suzushiga youza dan ibumu sangat mencemaskanmu,,,,"
tak ada tanggapan seperti biasanya, tak ada senyuman, tak ada gerakan, kulit youzapun telah memutih dan dingin,
"youza?"
panggil okaasan lirih sembari menggoncang pelan tubuh youza, youza terjatuh dipangkuan okaasan dan tak bergerak sedikitpun, ya,,, sedikitpun,,
perasaan yang bergejolak menghantam dinding kalbu okaasan
"youza"
kembali ia menggoncag tubuh lemas itu tapi tetap tak ada tanggapan, okaasan terisak masih belum percaya pada apa yang dilihatnya, ia berharap ini hanya hayalan semata. ibu youza yang sedari tadi memperhatikan dari kejauhan pun berhambur ke arah okaasan
"youza?!"
serbunya, tapi tak ada tanggapan. okaasan terisak keras, ia bergetar hebat, mencoba menguatkan diri dan menggeleng pelan kearah ibu youza, perasaannya tercekat seakan bola kasti tersangkut di tenggorokannya, tak kerelakkan ibu youza pingsan seketika dan membuat okaasan menangis histeris sejadi-jadinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
2 minggu yang lalu,-
"yuri,,,!"
yuri tak menghiraukan panggilan otousan yang masih mabuk diatas meja makan, ia melanjutkan mengikat tali sepatunya yang masih semrawut.
"yuri,,!!"
teriakannya semakin menggema, yuri hanya bisa menarik nafas panjang menahan air mata. otousan bangkit dan menarik gitar yang diselempang oleh yuri
"cukup bagus untuk dibelikan sake"
gumamnya sampai tertawa cukup keras, yuri menarik gitarnya kembali.
"otousan,, malam ini yuri akan tampil mewakili sekolah, dan yuri butuh gitar ini. ini untuk masa depan yu,,r,,,, "
bug! otousan mengayunkan gitar itu tepat mengenai kepala yuri yang langsung membentur tembok sehingga membuat yuri jatuh tersungkur di atas lantai marmer rumahnya. darah mengalir dari kepalanya tanpa bisa di kendalikan
"kau tahu apa tentang masa depan hah?!"
otousan menendang tubuh yuri lagi, yuri diam tak mampu berbuat apapun. bahkan bangkit untuk menyelamatkan dirinya pun tidak. air matanya mengalir deras, sederas darah yang membanjiri kepalanya, otousan pergi tanpa rasa bersalah, pergi meninggalkan separuh kehidupannya tanpa meliriknya sedikitpun.
yuri terdiam,,,
ingatannya hanya satu,,,
"youza,,,,,"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*otousan= ayah (bahasa jepang)
*okaasan= ibu (bahasa jepang)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
by: akibara mizura
0 komentar:
Post a Comment